Bakery atau toko roti adalah tempat membuat dan menjual aneka roti. Hingga akhir Perang Dunia I, pengolahan roti di Prancis hanya dilakukan di rumah.
Beberapa bakery sudah bermunculan, tetapi masih dalam skala kecil. Pada masa tersebut,
bakery tak hanya membuat dan menjual roti, tapi juga menghidangkan daging dan ikan.
Pada tahun 1571, Paris merayakan kedatangan Ratu Elizabeth dari Austria yang terkenal kecantikannya.
Pada saat itulah pertama kalinya disajikan baguette.
Sekarang, bakery sudah mudah ditemui. Umumnya tamu yang datang ke bakery hanya membungkus roti yang dibeli (take away) sehingga tidak ada kursi dan meja di dalamnya.
Inilah konsep bakery yang masih dipakai hingga saat ini. Koleksi rotinya saja yang bertambah.
Tak hanya roti, melainkan ada cake, cookies, pastry, es krim, permen, praline (permen cokelat dengan isi), hingga puding.
Perkembangan ini membuat pemilik usaha bakery kerap menamakan tempatnya sesuai dengan jenis makanan yang dijual di dalamnya. Sebut saja
patisserie.
Istilah ini digunakan untuk tempat membuat dan menjual pastry manis (cake, quiche, dan eclair) dan gurih (risoles, pancake, dan crepes) yang panas maupun dingin.
Ada juga istilah cakery yang berkembang setelahnya.
Berbeda dari bakery dan patisserie, cakery hanya membuat dan menjual cake, muffin, cupcakes, sponge cake, dan butter cake.
Di sini sama sekali tidak dijual roti, kue kering, dan puding.